Hanoi Paradise Hotel Vietnam, Pelayanan yang "Lebih"
Kamar pertama sebelum upgrade |
Kami memilih menginap disini karena melihat komentar-komentar yang sangat baik dari tamu-tamu yang pernah menginap disana,
di website tripadvisor. Hanoi Paradise Hotel memegang peringkat 30 diantara 526 hotel di Hanoi, peringkat ini adalah hasil kalkulasi jumlah "bintang” yang diberikan tamu-tamu yang pernah menginap dimasing-masing hotel diseluruh Hanoi. Selain itu, lokasi yang kami sasar memang daerah Old Quarter.
1. Lokasi
Kalau liburan, pasti kita memilih lokasi yang tidak jauh dari tempat-tempat yang kita tuju, karena kebanyakan tempat yang kami tuju ada di daerah old quarter, kami memang sengaja mencari hotel di daerah ini. Itu artinya kami akan bisa mengunjungi tempat-tempat wisata
seperti Gereja St Joseph, Danau Hoan Kiem,
Lesehan Bia Hoi yang murah, Museum Ho Chi Minh, Water Puppet dan lain-lain
dengan berjalan kaki.
Pasar Malam di Dekat Hanoi Paradise Hotel |
Persis Di depan hotel,
anda akan menemukan toko-toko yang menjual segala kebutuhan mulai dari sembako,
hingga karpet, pakaian, plastik, bengkel dan lain sebagainya. Banyak kedai kopi
yang hanya digelar di trotoar dengan kursi plastik yang pendek, namun dipadati
peminum kopi hingga tak tersisa kursi kosong satu pun. Kebanyakan toko-toko ini
aktif disiang hari.
Penjual Roti Perancis di Old District |
Selain itu, anda akan mendapati rumah-rumah makan yang disajikan penduduk
setempat dengan menu makanan Vietnam tentunya, mereka tidak bisa berbahasa
inggris, tapi anda akan dilayani dengan ramah, harga diberitahu dengan
menunjukkan uang yang ada ditangan mereka. Ketika saya bertanya apa yang mereka
makan, dengan polosnya dia langsung mengambil sepotong makanan tersebut dengan
sumpit dan menaruh dipiring saya.
Malam hari adalah
saatnya anda mencicipi rumah-rumah makan yang muncul di trotoar dengan harga
yang murah meriah. Selain "rumah makan" di trotoar, anda juga bisa
menemukan makanan lokal yang berbeda “level” yang disajikan di rumah makan yang berkelas, tentunya dengan harga yang lebih tinggi, juga makanan internasional.
Sekitar 200 meter dari hotel, anda bisa melihat
pasar malam, pasar ini tidak terlalu “turistik”, artinya tidak terlalu banyak turis
berbelanja disana, jadi harga tidak tidak terlalu mahal seperti
pasar-pasar malam di daerah turis lainnya yang pernah saya lihat di Ho Chi
Minh, Bangkok , Phuket, Siem Reap dan Phnom Penh. Suasana ini menyajikan
kepada anda nuansa kehidupan sehari-hari masyarakat Hanoi dari dekat
2. Pemesanan
Saya memesan hotel ini
melalui salah satu website booking online, tepatnya yang memesan secara “online” adalah teman saya.
Kemudian kami mengirimkan email untuk memastikan beberapa hal soal penjemputan
dan jenis kamar. Email dibalas oleh Miss Bella, Manager Hotel yang kemudian
menjadi orang yang sangat penting dalam perjalanan kami ke Hanoi
Saya tiba lebih dulu
dari teman saya yang datang dari negara yang berbeda, jadi sayalah yang check
in pertama kali. Saya disambut dengan welcome drink segelas jus jeruk yang
segar dan dingin, disertai sebuah handuk basah yang digulung untuk membersihkan
dan menyejukkan wajah dan tangan saya. proses check in cukup cepat dengan hanya
menunjukkan bukti booking dan passport saya.
Seorang staff hotel mengantar dan membawakan tas saya ke kamar. Begitu pintu kamar terbuka, saya langsung jatuh cinta pada dekorasi kamar. Warna putih seprai yang digabung dengan merah marun memberik kesan lembut namun kuat. Perabotan yang terbuat dari kayu dibiarkan dengan warna alaminya sehingga berkesan klasik. Beberapa lukisan tentang suasana kota Hanoi dipajang di dinding. Kamar yang kami pesan juga dilengkapi dengan bath tub atau tempat berendam. Semuanya terasa pas. Nuansa putih, merah marun dan cokelat ini juga menjadi warna "tema" diruangan-ruangan lain.
Seorang staff hotel mengantar dan membawakan tas saya ke kamar. Begitu pintu kamar terbuka, saya langsung jatuh cinta pada dekorasi kamar. Warna putih seprai yang digabung dengan merah marun memberik kesan lembut namun kuat. Perabotan yang terbuat dari kayu dibiarkan dengan warna alaminya sehingga berkesan klasik. Beberapa lukisan tentang suasana kota Hanoi dipajang di dinding. Kamar yang kami pesan juga dilengkapi dengan bath tub atau tempat berendam. Semuanya terasa pas. Nuansa putih, merah marun dan cokelat ini juga menjadi warna "tema" diruangan-ruangan lain.
Malam itu saya
berkeliling Old Quarter untuk melihat-lihat suasana, jalanan cukup ramai, toko-toko yang menjual berbagai kebutuhan sebagian tutup, namun penjual makanan
yang berjualan pada malam hari membuat suasana semarak.
Sebelum tidur saya
berendam di bath tub lalu menenggelamkan diri dalam selimut tebal yang empuk
yang memeluk saya sampai tenggelam, sangat nyaman. Karena kelelahan, saya tidur
nyenyak sekali
Sorenya saat kembali
kekamar setelah berjalan-jalan seharian, saya mendapati kamar kembali bersih,
air mineral botolan baru kembali ditaruh diatas meja
4. Sarapan
Kalau menginap dihotel,
yang terpenting selain kamar adalah sarapannya, dan saya membaca banyak review yang memuji-muji sarapan dihotel
ini. Saatnya membuktikan nya sekarang *genderang ditabuh*. Ehh...Sebelum sarapan berendam lagi dong, mumpung ada bath tub, iya kan? :D,
lalu saya turun ke restoran untuk sarapan.
Seperti ini restoran untuk sarapan nya (copied from hanoiparadisehotel.com) |
Ada 2 pilihan jus yang
disediakan, selain kopi, teh dan air
mineral. Saya memilih jus jeruk segar ketika ditawari 2 pilihan jus, lemon atau
jeruk, selain itu pilihan lainnya adalah kopi, teh dan air mineral tentunya.
Selagi menunggu pesanan saya datang, saya menikmati risoles isi daging dan cake, saya sangat menyukai risoles nya. Pilihan saya tidak salah, omelet datang dengan penyajian sangat cantik, saya langsung tahu bahwa saya tidak akan kecewa dengan rasanya. Piring dihiasi dengan Irisan timun yang dibuat membentuk hati, dan ada dekorasi tambahan yang dibuat dari saus cabe. Ketika saya membelah omelet tersebut, saya langsung bisa melihat ketebalan kejunya yang meleleh. Potongan sosis didalamnya menambah aroma dan rasa omelet ini. Ini adalah omelet terenak yang pernah saya makan, dan saya agak malu mengakui kalau saya memesan sarapan yang sama selama 4 hari disana :”> *blushing*. Foto bicara lebih banyak kayaknya J
Selagi menunggu pesanan saya datang, saya menikmati risoles isi daging dan cake, saya sangat menyukai risoles nya. Pilihan saya tidak salah, omelet datang dengan penyajian sangat cantik, saya langsung tahu bahwa saya tidak akan kecewa dengan rasanya. Piring dihiasi dengan Irisan timun yang dibuat membentuk hati, dan ada dekorasi tambahan yang dibuat dari saus cabe. Ketika saya membelah omelet tersebut, saya langsung bisa melihat ketebalan kejunya yang meleleh. Potongan sosis didalamnya menambah aroma dan rasa omelet ini. Ini adalah omelet terenak yang pernah saya makan, dan saya agak malu mengakui kalau saya memesan sarapan yang sama selama 4 hari disana :”> *blushing*. Foto bicara lebih banyak kayaknya J
5. Teman saya mengalami pemeriksaan imigrasi yang
lama, semacam di interogasi dan dicurigai membawa barang terlarang sehingga dia harus ketinggalan pesawat.
Pengemudi hotel sudah menjemput kebandara ketika saya memberitahu mereka bahwa
teman saya tidak akan datang hari itu. Keesokan harinya pengemudi dikirim lagi menjemput teman saya, tapi Miss Bella
memberitahu saya bahwa dia hanya akan menagihkan biaya penjemputan 1 kali saja
sebagai penyesalannya atas apa yang menimpa teman saya, yaitu harus membeli
tiket baru dan harus kehilangan masa liburannya 1 hari. Dia lalu bercerita
bahwa dia pernah mengalami hal yang sama di Bali beberapa tahun yang lalu. Dia
di interogasi dan dikirim ke rumah sakit untuk diperiksa isi perutnya karena
pihak imigrasi mencurigai dia membawa narkoba denga cara menelan. Proses
interogasi hingga pemeriksaan X-Ray memakan waktu hingga 4 jam. Setelah hasil X-Ray menunjukkan dia tidak membawa apapun dalam perutnya, pihak imigrasi meminta
maaf dan mengantarnya ke
hotel dengan mobil bagus.
Saya sangat menghargai
apa yang dilakukan Miss Bella, dia tidak hanya memikirkan mencari untung dari
tamu. Jika dia menagihkan penjemputan 2 kali, pastinya kami tidak keberatan,
namun dia tahu bahwa apa yang dialami teman saya cukup menjengkelkan dan
merugikan secara financial karena dia harus membeli tiket baru, juga
mempengaruhi liburan kami, jadi dia memutuskan untuk memberikan sedikit senyum
pada tamunya yang baru saja mengalami hari yang tidak begitu menyenangkan. Saya
langsung suka sekali dengan wanita cantik itu
Setelah kami kembali
dari tour ke Halong Bay, Miss Bella meng “upgrade” kamar kami menjadi family
room dengan harga yang sama dengan harga yang sudah kami bayar, yaitu kamar 2
single bed. Kamar yang di ”hadiahkan” pada kami berisi 3 tempat tidur, 1 tempat tidur ukuran
“king” dan 2 ukuran “single”. Ideal untuk sepasang suami istri dan 2 anak. Kamar itu mempunya balkon yang bisa
memandang keluar. Balkon ini sangat penting buat
saya yang sering mencuci baju kalau travelling, saya mencuci baju dengan
shampoo/sabun jatah dari hotel, lalu
menjemur di balkon, tentunya saya meniriskan pakaian-pakaian tersebut di
kamar mandi terlebih dahulu, supaya tetesan nya tidak menetes kebawah dan
mengganggu orang lain. Lumayan untuk menghemat sekian dollar untuk biaya
laundry :D
6. Kolam Renang
Kolam yang disediakan
dibawah atap ini tentu sangat menyenangkan karena buat saya orang asia yang
tidak terlalu doyan matahari, hal ini mengurangi paparan sinar matahari. Walau
tidak tidak sempat
menikmati kolam renang yang disediakan dibawah atap ini, karena kami selalu
kelelahan. Buat anda yang menjadikan kolam renang sebagai salah satu syarat
untuk memilih hotel, hotel ini pastinya memenuhi syarat itu.
Saya sangat menyukai
Hanoi dan sangat ingin bisa kembali berlibur disana, dan pastinya saya akan
menginap disini lagi. 100% akan kembali ke hotel ini jika saya ke Hanoi
0 comments
Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih