[Review] Drop Inn Hostel Singapore, Penginapan Ramah Untuk Muslim
Tanggal 13 Febuari kemarin saya dengan 2 teman jalan-jalan ke Singapur, walau sudah berkali-kali kenegara ini, belum bosan rasanya karena ada saja yang belum selesai di explore disana. Atas rekomendasi mas Danan, kami menginap di Drop Inn Hostel, hostel yang berada di daerah Lavender Street.
Bagaimana Cara Kesana?
Drop Inn Hostel berada beberapa gedung disebelah gedung kuning hitam itu |
Untuk menuju kesana, turunlah di stasiun MRT Boo Keng, ambil Exit C, lalu jalan melewati lapangan rumput, kira-kira 5 menit kearah bangunan (toko) berwarna kuning dan hitam, nah, Drop Inn Hostel hanya berjarak beberapa pintu disebelah gedung hitam kuning itu, total berjalan kaki hanya sekitar 7 menit. Sesampainya disana, kita akan melihat sebuah hostel berpintu kaca dilengkapi dengan sebuah bel
Mengapa Disebut Ramah Untuk Muslim?
Kami menekan bel supaya dibukakan pintu, dari luar nampak tidak ada seorang pun di resepsionis, sekitar 10 menit kemudian ada seorang cewek mungil berjilbab datang tergopoh-gopoh membukakan pintu sambil minta maaf menjelaskan bahwa ia sedang sholat ketika kami membunyikan bel. Dia mengucapkan selamat datang, namanya Sayza
Lobby dan lampu yang kece itu |
Lobby nampak "asyik" dengan warna warna terang dan tulisan-tulisan (quote) mengenai travelling dan foto-foto tamu yang dicetak dan dipajang. Sebuah lampu hias yang terbuat dari susunan kristal dan manik-manik mempermanis tampilan hostel. Nampak sepatu berjejer rapi, rupanya tamu diharapkan membuka sepatu dan menaruh di lobby, untuk menjaga kebersihan di hostel
Setelah berbincang-bincang sedikit, kami diantar kekamar yang berisi 8 bed mix dorm, artinya, ada 8 tempat tidur disini (4 tempat tidur bertingkat) dan bisa dihuni pria maupun wanita. Disinilah kami akan tidur malam itu. Jika memilik kamar yang hanya berisi wanita juga ada, tapi karena kami ber 3 ada pria dan wanita, maka kami memilih mix dorm.
Pertama melihat kamar kami, kesan yang saya dapat adalah bersih dan rapi, ada seorang penghuni kamar dari Filipina yang menyapa kami dengan ramah. Tempat tidur dilengkapi dengan gorden, jadi, walaupun ada 8 tempat tidur, kita bisa menutup gorden untuk mendapatkan ruang pribadi kita khususnya ketika tidur. Seingat saya, selama saya jalan-jalan di beberapa negara di Asia Tenggara, baru 2 kali ketemu hostel dengan gorden begini
Saya melihat sebuah sticker dilangit-langit yang berbentuk lekukan kubah mesjid bertuliskan "kiblat", hal yang tidak biasa untuk Singapura, walau sangat umum di Indonesia dan Malaysia. Syaza kemudian menunjukkan pada kami ruangan sholat di hostel ini, dengan menjelaskan bahwa memang hotel ini dibuat nyaman untuk muslim dengan memberikan petunjuk kiblat dan ruangan sholat tersebut
Penunjuk arah kiblat diatas kamar |
Hostel juga menyediakan dispenser air minum disetiap lantai, wahh, saya senang banget waktu tahu itu, soalnya harga air minum botolan di negara ini cukup bikin 'ciut", sekitaran S$ 1,50 untuk 500 ml air, yang kalau dirupiahin sekitar 15 ribu perak *lap keringat*, padahal seharian kita butuh minum berapa liter? gara-gara harga selangit ini, saya biasanya bawa bekal air "lumayan" banyak kalo "main" ke Singapura. Senangnya, saya tak perlu melakukan itu lagi sekarang
Seperti ini kamar dorm nya, rapi ya (hak cipta foto: http://www.dropinnnsingapore.com) |
Selain itu, Drop Inn Hostel juga menyediakan tempat untuk tamu yang ingin mencuci baju, gantungan untuk menjemur, bahkan setrikaan dan papan setrikaan. Ini keuntungan banget buat saya, karena saya tidak mau membawa banyak baju kalau travelling, jadi saya harus rajin mencuci baju. Nggak ada fasilitas aja saya bela-belain cuci baju kok, caranya: baju saya cuci dan gantung dikamar mandi hingga airnya tiris, setelah tidak ada tetesan air lagi, saya jemur didalam kamar atau teras kalau ada terasnya. Nah disini mencuci baju disediakan alat-alatnya
Kebetulan bertemu dengan tamu dari Idonesia, mereka dari Palembang! |
Private room (kamar untuk 2 orang) |
Booking.com
Sorenya kami berjalan-jalan sampai ke arah arab street, mencari makan, melihat dunia gemerlap Singapore dan toko-toko yang menjual lampu-lampu kristal.
Pagi harinya sekitar jam 8 kami sarapan dengan menu yang disediakan hostel, roti bakar dengan selai coklat kacang dan teh manis sambil ngobrol ngarol ngindul hingga jam 11. Jarang-jarang ya penginapan sekelas hoste menyediakan sarapan begini.
Selesai sarapan kami mandi, lalu check out karena kami berencana langsung ke Ferry terminal setelah berjalan-jalan. Kami mengembalikan kartu akses lalu mengucapkan salam perpisahan kepada Huds, pemilik hotel yang berada di reception ketika itu. Perjalanan kali ini kami terlalu betah duduk di hostel dan ngobrol :-D
Don't tell me how educated you are, tell me how much you have travelled. Kutipan Dari nabi Muhammad yang dibingkai di dinding hostel |
Ada Video lengkap waktu kita nginap disana di youtube nya mas Danan
8 comments
tarifnya per malam ada yg 30 SGD itu per bed ya ?
ReplyDeleteberapa duit semalam kak ? itung per orang kan biayanya ?
ReplyDeleteVideo lucu2an nya kaga bs dibuka kk 😢
ReplyDeleteMbak Anna dan Mbak Sarah, ini link nya mbak untuk keterangan harga
ReplyDeleteHarga per orang di family room beda dengan di dorm
Family room/orangnya 19.88
Kalo dorm/orangnya 21.56
http://www.dropinnnsingapore.com/#!book-now/c12eg
Mas Bams: saya edit lagi deh, itu saya koneksi kan ke instagram saya hehe.. :)
ReplyDeletemas Bams, videonya udh bisa dilihat hehe :">
ReplyDeleteehh aku dulu pernah nginep siniii, tapi dah lama banget sihh tahun 2010...sekarang tambah kece yaaaa :)
ReplyDeleteWahh, gitu ya Dita,udah lama banget yaa ^_^
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih