Pengalaman Travelling Terburuk
Berenang tanpa pelampung |
Setiap perjalanan selalu membawa cerita tersendiri. Ada saja kejadian yang membuat perjalanan menjadi unik. Tapi kadang musibah kecil malah bisa jadi bahan tertawaan kita dikemudian hari saat mengingat kembali perjalanan tersebut
Ada beberapa kejadian yang saya alami saat travelling, bisa dibilang tragedi
1. Hampir Tenggelam di Moalboal Filipina
Saat snorkeling di Moalboal, saya sebenarnya menyewa pelampung. Sebenarnya saya bisa berenang, tapi saya kurang yakin kalau saya bisa berenang jauh dari pantai. Saat itu karena ingin mengetahui kemampuan saya berenang, saya melepaskan pelampung dan berenang bebas.
Setelah beberapa menit saya semakin berani berenang semakin jauh ketengah. Jaraknya dari pantai mungkin 300 meter. Saya hanya berhenti ketika menjelang batas laut yang mendadak sangat dalam (saya sudah berenang hingga kesana dengan pelampung
Tiba-tiba saya melihat seekor penyu yang sangat besar. Saya memanggil Erika dengan membuka snorkel yang ada di mulut saya.
Saat itulah karena kurang konsen berenang air masuk kemulut saya dan saya langsung megap-megap. Saya berusaha membenarkan posisi snorkel supaya saya bisa mengambang lagi dengan nyaman (posisi tengkurap di air sangat nyaman untuk membuat kita mengapung). Tapi sudah susah karena alat snorkel sudah dipenuhi air dan butuh dikibas-kibas supaya airnya hilang. Saya berhenti berusaha memakai alat snorkel. Dan berusaha berenang kepinggir. Saya panik, gugup dan ketakutan. Saya megap-megap tapi tetap berenang semampu saya. Saat tenaga terakhir yang saya kerahkan sudah habis, saya lemas, saya akan tenggelam pikir saya. Saat itulah saya merasakan kaki saya menyentuh dasar laut. Rupanya saya berhasil membawa diri saya ke kedalaman yang cukup buat saya untuk berdiri.
Saya berenang karena terpaksa. Terbayang asuransi perjalanan yang batal saya beli. Biasanya saya membeli, tapi kali ini tidak karena ingin menghemat dan menganggap sepele dengan berfikiran tidak akan ada kejadian apa-apa
2. Kehilangan Bagasi di Singapura
Saat itu saya terbang dari Shanghai menuju Jakarta, tapi saya harus transit di Singapura. Jadi perjalanannya Shanghai-Singapore-Jakarta. Pesawat yang saya pakai China Easter Airlines dan Lion Air
Di Shanghai saya bertanya kepada mbak yang menerima saya check in, apakah tas saya akan diurus mereka di Singapore. Dia bilang iya, dan memberikan tanda terima tas. Jadi dia memberikan tanda terima tas. Disana dapat kode tas akan diterima di Soekarno - Hatta.
Saya melenggang ke ruang tunggu
Jreng jreng jreng...
Tiba di Singapore pas check in di Lion Air saya iseng nanya ke petugas check in:
Saya: Tas saya sudah di check in kan kan?
Petugas: Anda dari pesawat mana?
Saya: China Easter Airlines
Petugas: Kami tidak ada hubungan dengan mereka, mustinya anda tadi ambil tas dan bawa kesini
Saya: WHAAAT? @#$%^&*()_)
Langsung ke terminal 1
Harap di ingat ini tidak mudah karena saya musti menunggu kereta lagi, naik kereta dan jalan jauh
Tas saya sudah tidak ada, mungkin karena di relnya tidak diambil, seseorang mengambilnya
Saya bertanya pada petugas di lost and found. Dia blg tas yang ada hanya yang nampak disana. Saya panik, kesal dan marah
Jadi kemana tas saya? Petugas bilang kalau China Eastern bilang sudah diurus hingga ke Lion mustinya sudah diurus dong. Iya juga pikir saya. Mungkin petugas Lion tadi tidak mengerti
Saya pergi lagi ke terminal 2
Diulang lagi, tidak ada bagasi dari China Eastern langsung ke Lion, langsung diingatkan kalau waktu masuk pesawat sudah dekat. Saya masuk ke pesawat dengan bingung, takut, panik. Air mata pun nggak bisa ditahan lagi. Ada surat-surat penting di koper itu. Saya tidak kepikiran untuk menenteng dokumen itu karena saya pikir yang berisiko hilang adalah uang dan alat elektronik
Sampai di Soekarno Hatta saya mengajukan kehilangan. Minta nomor hp petugas, minta email dan segera menulis email
Tas kemudian ditemukan di Singapore dan dikirimkan ke Jakarta besoknya. Saya menjemput dengan gembira luar biasa
Kebayang kalau seandainya saya beneran tenggelam di Filipina, dan koper saya benar-benar hilang di Singapura. Apa jadinya? Bersyukur saya masih beruntung. Akhir dari musibah ini masih baik
Karenanya saya semakin perhatian dengan yang namanya asuransi. Karena hidup memang seringkali berjalan diluar apa yang kita rencanakan
Setiap travelling saya usahakan untuk selalu beli asuransi travel, saya membeli asuransi diri saya dan ibu saya. Saya juga mendorong keluarga untuk membeli asuransi jiwa dan kesehatan. Karena menurut saya lebih baik membeli "pengamanan" dengan mencicil sedikit-demi sedikit dari pada kelimpungan saat ada kejadian kecelakaan atau kehilangan. Wajib banget deh.
Kalau travelling di Asia memang tidak ada kewajiban, tapi asuransi perjalanan ke Eropa beberapa negara lain. kita harus punya karena diwajibkan oleh peraturan. Kalau buat saya, tanpa diwajibkan pun, pasti saya akan ambil asuransi perjalanan ke Eropa. Karena disana segala sesuatu luar biasa mahalnya. Apalagi yang namanya biaya rumah sakit. Saya yakin, untuk kantong "rupiah" akan terasa berat berobat disana. Jadi kalau sudah beli asuransi, rasanya aman tentram sentosa
Sekarang ini ada tempat membeli asuransi yang praktis. coba deh di www.futuready.com. Futuready.com adalah Supermarket Asuransi Online berlisensi OJK. Disini kita bisa mencari, membandingkan dan membeli asuransi dengan pilihan yang paling lengkap
Ketika mengajukan visa untuk Australia tahun lalu, teman saya juga mencari asuransi perjalanan ke Erpoa. Kami sama-sama baru tahu soal www.futuready.com dari teman kami yang lain
Saya melihat berbagai pilihan dan perbandingan asuransi di Futuready. Dengan adanya pilihan perbandingan kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Yang perlu diperhatikan dalam membeli asuransi antara lain adalah Harga sesuai budget keluarga, proses klaim yang mudah, futulayanan konsumen 24 jam dan apakah perusahaan asuransi adalah perusahaan terpercaya. Asuransi mobil yang dijual di Futuready antara lain: AXA, ACA, LIppo, Zurich, Mega Insurance dll
Kelebihan menggunakan Futuready adalah:
1. Transaksi Langsung
Transaksi pembelian asuransi langsung secara online
2. Tersedia berbagai metode pembayaran dengan kartu kredit, tranfer bank atau bayar langsung di minimarket terdekat
4. Polis langsung aktif begitu disetujui, polis elektronik langsung dikirimkan via email dan langsung aktif
5. Klaim Mudah. Pengurusan klaim melalui Futuready dibantu oleh CS yang professional melalui telepon atau online
6. Tanpa Survey. Untuk asuransi mobil, persetujuan asuransi tanpa menunggu survey. Cukup kirim foto secara online. Nggak pake ribet
Futuready mempermudah menemukan produk asuransi dengan perlindungan yang bisa kita pilih juga harga yang paling sesuai dengan kebutuhan kita
Dengan Futuready kita bisa:
Beli langsung online
Futuready memberikan kecepatan membandingkan asuransi yang terintegrasi dengan sistem pembayaran premi yang aman.
Terima e-polis segera
Futuready akan segera mengirimkan e-polis kepada kita, sehingga lebih praktis tanpa perlu menunggu lama atau harus mengambil keluar rumah. Kalau kita mengambil asuransi untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan visa. Maka pembelian seperti ini akan sangat menghemat waktu. Polis akan segera diterima saat melakukan pembelian
19 comments
Mungkin bisa jadi pelajaran juga ya kak. Surat penting, jangan dimasukkan ke dalam bagasi. Takutnya hilang beneran dan petugas lepas tanggung jawab.
ReplyDeleteBtw yang tenggelam itu, yang pernah kakak ceritain kah? Yang dianggap seperti pura-pura itu?
Bukan dianggap pura-pura, tapi dikira bercanda sana cewek canada itu :D
Deletememang kita sering menyepelakan asuransi ya kak..padahal tu penting buat kita traveling, thanks infonya buat asuransi onlinenya :)
ReplyDeleteTerimakasih informasinya kak. Kebetulan suami akan berangkat ke luar. Jadi musti intip langsung deh web nya si asuransi. Biar aman dan tenang.
ReplyDeleteKalau pengalaman buruk saya, waktu jalan bareng teman CS dari Kanada. Orangnya tempramen dan ngamuk karena nanya sesuatu trus aku gak dengar dan gak jawab. Dia ngamuk. Sejak itulah lebih suka solo traveling.
ReplyDeleteAh... kesel banget ya.. aku bacanya aja kesel bagasi bisa ilang... anehnya lagi napa bisa petugas gak ngecek... jangankan itu, gembok ku aj bisa ilang hiks...
ReplyDeleteWih serem ya hampir tenggelam tu dan sy udah baca seri originalnya... Hehehe... Utk bagasi yg tertinggal di Singapore, suami sy juga pengalaman. Da buru2 dari Bandara ke Harbour front kejar Kapal terakhir ke Batam, eh tas ransel laptop tinggal di taxi. Alhamdulillah bisa diurus dari batam dan besoknya ketemu tp harus jemput di harbor front... Jempol deh utk Singapore
ReplyDeleteHampir-hampir nggak kembali ya itu bagasi. Nggak kebayang kalau sampai hilang. Surat-surat penting yang akan berguna buat masa depan.
ReplyDeletedulu nggak pernah kepikiran beli asuransi pas traveling , sekarang wkakakakak beli dah daripada kalau ada apa2 jenasah nggak bisa dikirim pulang lalu nyalahin presiden
ReplyDeleteinget nggak kejadian baru2 ini
Trus gimana Kak nasib Tas yg beda pesawat itu ?
ReplyDeleteAku pasti langsung badmood parah klo ngalamin begitu.
Bener.
Proteksi asuransi memang dibutuhkan ya.
Kita tidak tau kemalangan yg akan menimpa
hadeeuuh, kebayang itu takutnya gimana waktu hampir tenggelam. Saya paling takut kalau berenang di pantai, beraninya yang deket-deket aja hihihi..
ReplyDeleteJadi apa yang sebetulnya terjadi dengan bagasimu, kak? Tercecer oleh pihak China Eastern atau nggak diurus Lion?
ReplyDeleteSejauh ini, pengalaman traveling terburuk adalah kehilangan handphone di Yangon, Myanmar. Padahal itu hari pertama dan sama sekali belum back up foto-foto :(
Hua, selama ini pengalaman cuma ditinggal pesawat dan bagasi dibongkar aja sih. Jadi kalau traveling lebih baik berasuransi juga ya. Dari pada kenapa-kenapa trus riweuh sendiri dan kesel.
ReplyDeleteItu bagasi ternyata di Singapura siapa yang bawa :") Aku pasti juga gupuh kalau ada di posisimu mba. Untungnya perjalanan berakhir baik ya
ReplyDeletedeg degan bacanya. Berenang emang kalo ga rileks dan panik jadi ilang semua kemampuan kita. apalagi saya yang baru bisa berenang. di kolam aja kadang megap-megap apalagi di laut
ReplyDeleteaaah penagalamannya banyak aja mba. Kebayang aku waktu buka snorkel dan ketelan air lautnya. Tapi memang kalau traveling dengan asuransi itu bahagiaa dan nyaman
ReplyDeleteWah mbak, pengalamannya jadi bermanfaat buat yang baca. Dan bener, asuransi itu bukan kita yang berdoa buruk, tapi mempersiapkan kemungkinan buruk.
ReplyDeleteNgeri banget sih itu yang hampir tenggelam... Saya ga pernah kepikiran beli asuransi sebelumnya. Padahal kan yang namanya musibah ga ada yang tau ya? Beli asuransi perjalanan juga ga mahal-mahal amat sebenarnya, dan bikin traveling lebih tenang. Makasih infonya, Mbak...
ReplyDeleteAsuransi biar bagaimanapun tetap penting, terlebih saat ada kejadian atau dalam keadaan tak terduga.
ReplyDeleteTerimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan pesan untuk tulisan ini yaa. Terimakasih